PEMBUATAN
MEDIA
Latar
Belakang
Tujuan
1. Mahasiswa
mampu membuat media universal untuk membiakkan bakteri dan cendawan
2. Mahasiswa
mampu membedakan fungsi dari beberapa media universal
Bahan
dan Alat
Bahan yang digunakandalam praktikum
ini adalah kentang, dektrosa, tepung agar, media nutrient broth, tisu, akuades, kantong plastik tahan panas, karet
gelang, aluminium foil dan kertas bekas. Alat yang digunakan adalah panci,
kompor, autoklaf, hot plate magnetic stir, timbangan analitik, gelas kimia 1
L, gelas ukur, dan pipet tetes.
Cara
Kerja
Pembuatan
media potato dextrose agar (PDA)
1. Mengupas
kentang, lalu mencucinya, menimbang sebanyak 200gr, dan mengiris tipis kentang
2. Merebus
kentang dengan 500ml akuades
3. Menyaring
ekstrak kntang, lalu memasukkan 20gr dekstrosa kedalamnya, dan melarutkan
hingga homogen
4. Setelah
larutan ekstrak kentang yang dicampurkan dekstrosa dingin, dimasukkan 20gr
tepung agar, dan menambahkan akuades hingga volume menjadi 1000ml
5. Memanaskan
larutan sambil diaduk hingga larut dan homogen
6. Membagi
larutan media menjadi beberapa bagian sesuai dengan ukuran botol media
Pembuatan
media nutrient agar (NA)
1. Menimbang
3gr beef extract, 5gr pepton, dan
15-20gr tepung agar
2. Melarutkan
dan memanaskan tepung agar dalam 500ml akuades sambil diaduk hingga homogen
menggunakan hot plate manetic stirer
3. Melarutkan
beef extract dan pepton dalam 500ml
akuades, lalu menuangkannya ke dalam larutan agar dan diaduk hingga homogen
4. Membagi
media larutan ke dalam beberapa botol media sesuai volume botol
Pembuatan
media malt extract agar (MEA)
1. Menimbang
bahan seuai dengan konsentrasi yang dianjurkan pada label botol media dan 20gr
tepung agar untuk membuat 1 L media MEA
2. Menambahkan
akuades 1 L, lalu memanaskannya dan diaduk hingga homogen
3. Membagi
larutan ke dalam beberapa botol media
STERILISASI
ALAT DAN MEDIA
Latar
Belakang
Tujuan
1. Mahasiswa
mampu memahami prinsip kerja sterilisasi pada alat
2. Mahasiswa
mampu melakukan sterilisasi pada alat dan bahan media
Bahan
dan Alat
Bahan yang digunakan adalah PDA, NA,
MEA, plastik tahan panas, aluminium foil, kapas, karet gelang, kertas bekas,
akuades, dan wraping plastic. Alat
yang digunakan adalah erlenmeyer atau botol duran, cawan petri, tabung reaksi,
batang segitiga penyebar, tip pipet mikro, mortar, botol kultur, autoklaf, dan
oven.
Cara
Kerja
Steriliasi
Media
1. Menutupi
media yang telah dimasukkan ke dalam erlenmeyer harus ditutup dengan aluminium
foil atau kapas
2. Mensteril
media menggunakan autoklaf pada suhu 121C dengan tekanan 1atm
(17 Psi) selama 15 menit
3. Mendinginkan
media setelah sterilisasi selesai dan bagian tutup botol yang ditutup denga
aluminium foil atau yang disumbat dengan kapas harus ditutup rapat menggunakan
plastik wrap
4. Menyimpan
media pada suhu ruang atau dalm lemari pendingin
Sterilisasi
Alat
1. Membungkus
alat-alat gels yang akan disteril menggunakan kertas dan plastik tahan panas
2. Sterilisasi
alat dilakukan menggunakan autoklaf pada suhu 121C dengan tekanan 1atm
(17 Psi) selama 20 menit
3. Menyimpan
alat-alat yang telah disteril dalam inkubator atau oven pada suhu 50-80 C
TEKNIK
ISOLASI
Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah
mengetahui dan memahami teknik isolasi mikroorganisme (bakteri dan cendawan)
dari rizoplan, rizorfer, dan endofit.
Alat
dan Bahan
Alat yang digunakan adalah cawan
petri, botol kultur, segitiga batang penyebar, taabung reaksi dan rak tabung
reaksi, pipet mikro dan tip, bunsen, vortex, shaker, LAF cabinet,
autoklaf dan oven. Bahan yang digunakan adalah PDA, MA, dan MEA, plasstik taan
panas, aluminium foil, kapas, karet gelang, kertas bekas, akuades steril,
spritus, alkohol 70%, tisu steril, tisu nonsteril, dan wraping plastic.
Cara
Kerja
Penyiapan
Media Kultivasi
1. Mencairkan
stok media menggunkan hot plate atau
kompor
2. Mendinginkan
media hingga suhu media ± 50C. Kemdian menuangkan
media
pada cawan petri dalam kondisi aseptik sesuai kebutuhan
3. Mendinginkan
media hingga berembun pada cawan dan menutup rapat media
Pengambilan
Sampel
1. Mengambil
sampel (rhizosfer, rhizosplan, dan endofit) pada pagi hari
2. Mengambil
tanah yang berada disekitar perakaran tanaman sampel untuk sampel dari
rhizosfer. Sampel diambil menggunakan cangkul dan dimasukkan ke dalam kantong
plastik
3. Mengambil
tanah yang menempel pada akara tanaman sampel untuk sampel dari rhizosplan.
Sampel diambil dengan cara mencabut tanaman secara perlahan dan memasukkan
tanah yang melekat pada akar ke dalam kantong plastik
4. Mengambil
jaringan akar, batang, dan daun dari sampel tanaman yang sehat untuk sampel
dari endofit. Sampel diambil dengan cara mencabut tanaman secara perlahan dan
memasukkannya ke dalam kantong plastik.
Isolasi
Mikrob Rhizosfer dan Rhizosplane
1. Memasukkan
sampel tanah (rhizosfer dan rhizosplan)ke dalam tabung erlenmeyer sebanyak 10
gram yang ditambahkan 90 ml air steril (larutan stok)
2. Mensuspensi tanah menggunakan shaker selama 60
menit dengan kecepatan 100 rpm
3. Mengencekan
larutan hingga
4. Menumbuhkan
100 m dari pengenceran dan pada media TSA serta menumbuhkan dari
pengenceran dan pada media Martin agar dan menginkubbasinya
pada suhu ruangan.
Isolasi
Cendawan Endofit
1. Menggunakan
bagia akar bambu tanaman yang telihat sehat sebagai sampel
2. Mencuci
sampel dengan air mengalir, kemudian memotongnya dengan ukuran 2 hingga 3 cm,
lalu dikeringkan dengan cara meletakkannya di atas tisu
3. Mensterilisasi
permukaan akan menggunakan alkohol 70% selama 1 menit, NaOCl 1% selama 1 menit,
alkohol 70% 1 menit, dan kemudian membilasnya mengunakan akuades selama 1 menit
sebanyak 2 kali ulangan
4. Potongan
bagian daun sampel dikeringanginkan dengan cara meletakkannya di atas tisu
5. Memotong
sampel akar dengan ukuran 5x5 mm dengan
cara mengambil bagian tengah sampel supaya jaringan yang diisolasi
merupakan jaringan yang masih segar sehingga peluang isolat yang didapat lebih
beragam
6. Menempelkan
satu potongan akar dari sampel sebagai kontrol untuk diamati steril atau
tidaknya permukaan jaringan tersebut
7. Menanam
5 potongan sampel pada media MEA dalam cawan petri dan menginkubasinya pada
suhu ruangan. Memurnikan CE yang tumbuhndan mengamati koloni serta mengukur
diameter pertumbuhannya selama 1 minggu
Isolasi
Bakteri Endofit
1. Menimbang
1 gram akar sampel dan mensterilisasi permukaannya (seperti sterilisasi endawan
endofit)
2. Setelah
sampel akar dikeringanginkan, akar digerus sampai hancur menggunakan mortal
steril
3. Menambahkan
9ml air steril ke dalam esktrak daun
4. Melakukan pengenceran berseri sampai . Pengenceran dilakukan
dengan cara mengambil ekstrak tanaman sebanyak 1 ml kemudian memasukkannya ke
dalam 9 ml air steril
5. Mengambil
L suspensi pengenceraan
dan menggunakan pipet mikro steril dan
menyebarkannya pada media TSA 10%
6. Menginkubasinya
pada suhu ruang salama 24-48 jam. Menseleksi koloni yang tumbuh diseleksi
perbedaannya secara morfologi dan dimurnikan kembali pada media TSA.
BIAKAN
MURNI
Tujuan
1. Mahasiswa
mengetahui teknik peindahan atau pemurnian isolat bakteri dan cendawan hasil
isolasi rhizosfer, rhizoplan, dan endofit
2. Mahasiswa
mengetahui dan memahami metode penyimpanan biakan murni bakteri dan candawan
dalam jangka waktu panjang
Alat
dan Bahan
Alat yang digunakan adalah LAF cabinet, jarum ose, scapel, cock borer, lampu
bunsen, dan cawan petri. Bahan yang digunakan adalah media PDA, NA, spritus,
alkohol 70%, tisu, dan wraping plastic.
Cara
Kerja
Cendawan
1. Mengamati
kultivasi pada media PDA setelah 3-5 hari yang ditandai koloni-koloni dengan
cici-ciri morfologi berbeda
2. Memotong
koloni menggunakan cock borer dan
memindahkan potongan miselium menggnakan jarum ose ke dalam media PDA yang baru
3. Menutup
rapat cawan petri menggunaakan wraping
plastic dan menginkubasinya pada suhu ruangan
4. Memotong
miselium yang telah tumbuh, lalu menumbuhkannya pada media agar miring dalam
tabung mikro dan menutup rapat tabung mikro kemudian disimpan dalam suhu
ruangan.
Bakteri
1. Mengamati
kultivasi bakteri pada media NA setelah 24-48 jam setelah dilakukan penyebaran
dan menandai koloni tunggal yang memiliki karakteristik berbeda
2. Memindahkan
koloni bakteri dengan cara menggores koloni menggunakan jarum ose pada media NA
yang baru secara zig-zag
3. Menutup
rapat cawan petri menggunakan wraping
plastic dan menginkubasinya selama 24-48 jam
4. Selah
murni, sel bakteri dipanen menggunakan jarum ose, kemudian memasukkannya ke
dalam akuades steril dalam tabung mikro dan menghomogenkannya. Menutup tabung
mikro dengan rapat
5. Menyimpannya
dalam lemari pada suhu kamar
PENGENALAN
MIKROB SECARA MORFOLOGI
Tujuan
1. Mahasiswa
mengetahui karakteristik koloni bakteri secara morfologi
2. Mahasiswa
mengetahui karakteristik makroskopik dan mikroskopik cendawan secara morfologi
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan yaitu cawan
petri, LAF cabinet, jarum ose, scapel, lampu bunsen, kaca objek, dan
kaca penutup. Bahan yang digunakan yaitu isolat bakteri yang berumur 48 jam,
isolat cendawan yang berumur 1 minggu, media water agar (WA), spritus, alkohol, dan tisu.
Cara
Kerja
Bakteri
1. Mengamati
karakter morfologi koloni tunggal sel bakteri yang meliputi bentuk, ukuran,
tepian, elevasi, permukaan, transpirasi dan pigmentasi/warna koloni.
Cendawan
1. Mengamati
karakteristik mikroskopis morfologi koloni ceendawan meliputi warna, permukaan,
bentuk, dan diameter pertumbuhan koloni
2. Pengamatan
mikroskopis morfologi dilakukan pada preparat isolat pada media WA
a. Menuang
sedikit media WA ke dalam cawan petri untuk mendapatkan lapisan media yang
tipis kemudian meratakan seluruh permukaan cawan
b. Mendinginkan
media WA dan memotong media dengan
ukuran 1x1 cm menggunakan scapel
c. Meletakkan
media pada kaca objek steril, menumbuhkan miselium isolat pada media WA dan
menutupnya dengan kaca objek steril
d. Menginkubasinya
di dalam cawan petri steril pada suhu ruang selama 1 minggu atau hingga isolat
cendawan bersporulasi
e. Mengamati
karakteristik mikroskopis cendawan di bawah mikroskop binokuler
BAKTERI
PEMACU PERTUBUHAN TANAMAN (PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA)
Tujuan
1. Mengetahui
metode isolasi PGPR dan penyeleksianya
2. Mempelajari
teknik aplikasi PGPR pada tanaman
3. Mengetahui
peranan PGPR bagi tanaman
Alat
dan Bahan
Alat yang digunakan adalah shaker,
LAF cabinet, jarum ose, tabung reaksi, rak tabung reaksi, lampu bunsen, dan
cawan petri. Bahan yang digunakan adalah media NA, JNFB, NB, pikovskaya agar,
alexandrov agar, spritus, alkohol 70%, tisu, tusuk bambu steril, kapas, wraping
steril.
Cara
Kerja
1. Menyeleksi
potensi isolat bakteri hasil isolasi dari rhizosfer dan rhizoplan sebagai
pemacu pertumbuhan tnaman melalui uji penambat nitrogen, pelarut fospat dan
kalium.
Penambat
Nitrogen
a. Menuangkan
9 ml media ke dalam tabung reaksi dan menyumbat mulut tabung reaksi menggunakan
kapas dan mensterilisasi media
b. Mensuspensi
koloni sel isolat bakteri yang berumur 48 jam pada air steril
c. Menumbuhkan
1ml suspensi dengan kerapatan pada 9 ml media semi padat JNFB
d. Meninkubasinya
selama 1 minggu
Penambat nitrogen dicirikan dengan
perubahan warna media dari kuning kehijauan menjadi biru dan terdapat lapisan
lendir atau pellicle pada permukaan media.
Pelarut
Fospat
a. Menuang
media steril dalam cawan petri steril dan mendinginkannya
b. Mengambil
koloni sel isolat bakteri yang berumur 48 jam menggunakan ujung tusuk bambu
steril dan menumbuhkannya pada media pikovskaya
c. Menginkubasi
selama 1 minggu
Bakteri yang melarutkan fospat
dicirikan dengan terbentuknya zona bening disekitar koloni bakteri.
Pelarut
Kalium
a. Menuang
media steril dalam cawan petri steril dan mendinginkannya
b. Mengambil
koloni sel isolat bakteri yang berumur 48 jam menggunakan ujung tusuk bambu
steril dan menumbuhkannya pada media alexandrov
c. Menginkubasi
selama 1 minggu
Bakteri yang melarutkan
kalium dicirikan dengan terbentuknya zona bening disekitar koloni bakteri.
2. Memperbanyak
isolat bakteri yang terpilih pada media cair NB.
Casino Site - LuckyClub
BalasHapusLive casino site for the players, a top rated live casino operator for mobile & online casino players in Uganda. luckyclub.live Read about our site and bet on the best Live casino: Yes!Visit: www.luckyclub.beWelcome Bonus: 100% match bonus up to 200$